|
|||||||
An initiative of :Stichting Food-Info
|
Food-Info.net> Produk Makanan > Bumbu dan Rempah-rempah Jintan (Carum carvi)Penggolongan tanamanApiaceae (golongan peterseli) Nama botani- Asal tanamanEropa Tengah sampai Asia ; tetapi apakah jintan asli berasal dari Eropa, masih tidak jelas. Sekarang, sebagian besar dikembangkan di Belanda, Eropa Timur dan Jerman, selain itu juga Afrika Utara, dan khususnya Mesir. Bagian tanaman yang digunakanBuah. Kualitas sensorisBeraroma kuat dan hangat. Komponen utamaBuah jintan mengandung 3% - 7% minyak esensial. Aroma di dalam minyak terutama didominasi oleh carvone (50 - 85%) dan limonene (20 - 30%); komponen yang lain (carveol, dihydrocarveol, α - dan β -pinene, sabinene dan perillyl alcohol) kurang begitu penting. Tanaman jintan dengan buah dan bunganya PenggunaanJintan sering dikenal sebagai rempah-rempah khas negara yang berbahasa Jerman. Jintan adalah rempah-rempah kuno dari Eropa Tengah: buah jintan telah lama ditemukan di desa neolithic (ini hanya membuktikan bahwa tanaman jintan tumbuh di sana, bukan berarti bahwa jintan benar-benar digunakan disana), dan sejak jaman Roma ada banyak dokumen tentang cara penerapan jintan untuk kuliner dan obat-obatan– tidak ketinggalan juga minuman keras beraroma dan berasa jintan, yang dikenal sebagai kummel di USA, dan banyak diproduksi dan dikonsumsi di Jerman Utara dan Skandinavia (akvavit). Meskipun jintan merupakan tanaman yang umum ditemukan di daerah padang rumput di dataran rendah pegunungan, namun jintan juga ditumbuhkan secara teratur di pertengahan biara, terutama dimanfaatkan sebagai bahan yang efektif untuk mengatasi perut kembung; diketahui masih terdapat beberapa produksi lokal jintan di Jerman, meskipun kebanyakan sekarang diimpor dari Mesir. Jintan adalah rempah-rempah yang kontroversial; bagi banyak orang, terutama untuk mereka yang tidak terbiasa masakan berbumbu jintan; jintan akan menjadi dominan dan kurang enak,. Penggunaan bubuk jintan dapat dilakukan untuk kompromi; metode yang lain yaitu dengan membungkus buahnya di dalam kain linen (atau untuk mudahnya dengan kantong teh) sehingga dapat dipindahkan sebelum disajikan. Sumber: www-ang.kfunigraz.ac.at/~katzer/engl/spice_welcome.html |
| ||||||
Food-Info.net is an initiative of Stichting Food-Info, The Netherlands |